Minggu, 19 April 2009

Menyiapkan Jaringan Akses Lokal Menyongsong Layanan Speedy Multispeed


Layanan Speedy Multispeed telah diluncurkan oleh PT. Telkom di area Jakarta & Bandung di awal April 2009. Layanan ini sebetulnya banyak dinantikan berbagai kalangan di Indonesia, tidak hanya di daerah Jakarta dan Bandung saja.

Layanan Speedy Multispeed menjadi dambaan para maniak (user) internet karena keunggulannya dalam memberikan kecepatan akses yang berbeda disesuaikan dengan ketersediaan anggaran customer. Layanan ini dibagi menjadi 7 jenis layanan seperti terlihat pada tabel-1 berikut.

Tabel 1. Layanan & tarif Speedy Multispeed.

Bagi mereka yang berkecimpung di Jaringan Akses Lokal (last mile), layanan Speedy Multispeed ini tidak serta merta dapat langsung diluncurkan. Karena akan terkait dengan infrastruktur Speedy yang salah satunya adalah jaringan akses lokal.

Secara ringkas setidaknya ada empat tahapan yang harus disiapkan petugas jaringan akses lokal dalam mengimplementasi Layanan Speedy Multispeed.

Pertama, tahapan mengukur kondisi jaringan akses kabel untuk memastikan kabel eksisting memenuhi persyaratan elektris untuk akses Speedy Multispeed (internet broadband). Standar parameter elektris yang diperlukan untuk layanan ini ditetapkan sebagai berikut :

1. Minimal memenuhi spesifikasi teknis layanan POTS (Plain Old Telephone System) dengan hasil ukur memenuhi spesifikasi di bawah ini.
a) Kontinuitas : urat a dan b tersambung baik, tidak silang dengan pair lain.
b) Tahanan Isolasi : > 10 Mega Ohm, yang diukur pada tegangan 90 VDC
c) Redaman Kabel : dibawah s/d 15 dB (1 KHz)
d) Longitudinal Balance : diatas s/d 60 dB.
e) Power Influence : tersambung baik.

2. Persyaratan Umum lain yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
a) Resistance Unbalance : < 4 %
b) Capacitancy Unbalance : < 4 %
c) Longitudinal Balance : > 60 dB.
d) Power Influence : < 80 dB.
3. Persyaratan berdasarkan kecepatan akses. Tabel-2 adalah parameter elektris kabel tembaga berdasarkan kecepatan akses.

Tabel-2 Parameter Elektris Kabel Tembaga

Kedua, tahapan mem-entry-kan hasil ukur kabel ke sistem administrasi kabel guna mempermudah petugas pelayanan (frontliner) dalam melayani pelanggan. Hasil ukur kabel yang tidak memenuhi syarat elektris, not ready to broadband (NR2BB) dipilah dengan yang memenuhi syarat, ready to broadband (R2BB). Kabel-kabel yang tidak memenuhi syarat, ditindaklanjuti dengan perbaikan di kemudian hari.

Ketiga, tahapan meluruskan port DSLAM & IPDSLAM dgn port MDF untuk mempermudah identifikasi, penomoran dan penanganan gangguan dikemudian hari. Kemudian pelurusan port ini perlu di-entry-kan ke sistem adminstrasi kabel untuk mempermudah petugas pelayanan memastikan seorang pelanggan dapat atau tidak dilayani-nya Layanan Speedy Multispeed.

Keempat, tahapan trial (percobaan) guna memastikan tahapan 1 s/d 3 telah berjalan sesuai rencana. Bila terdapat ketidaksesuaian, maka dilakukan koreksi pada tahap ini.

Setelah keempat tahapan dilaksanakan, maka layanan Speedy Multispeed dapat di-launching dan masyarakat luas sudah bisa menikmatinya. Mengabaikan penyiapan ini akan berakibat pada Time To Install (TTI) kepada calon pelanggan, tidak memenuhi tolak ukur. Akhirnya penulis mengucapkankan, "Selamat Datang Layanan Speedy Multispeed"

Referensi :
KR.02/TK.300/COO-C004100030/2009 tentang Standar Parameter Elektris Jaringan Akses Tembaga Untuk Layanan Broadband tanggal 16 Maret 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar