Jumat, 06 Februari 2009

5 RK Prima Lagi Diraih Kandatel Bandung

Setelah melalui proses assesment yg cukup panjang dan melelahkan, akhirnya Datel Bandung berhasil meraih 5 (lima) RK Prima di awal tahun 2009. Sedikit demi sedikit jumlah RK (Rumah Kabel) yang berhasil di-brevet bertambah banyak. Kalau sampai akhir tahun 2008, tempat mandor kawat bekerja hanya memiliki 14 RK Prima, maka dengan bertambahnya 5 RK Prima baru, kini ada 19 RK Prima. Walau tidak seheboh di awal tahun 2008 dimana Bandung berhasil memiliki RK Prima Sempurna dengan brevet bintang 5, namun dari segi kuantitas RK yg berhasil di-brevet, cukup membanggakan.

Assesment yg dilaksanakan mulai tanggal 19 – 23 Januari 2009, membagi jumlah assessor ke dalam 5 group. Masing-masing group berisi 4 orang dan meng-asses 1 RK. Sehingga total assessor ada 20 orang. Untunglah, assessment berjalan lancar, sehingga tidak ada RK yg ter-pending karena ada temuan major yg menyebabkan assessment harus ditunda. Semua temuan di lapangan langsung diselesaikan oleh para Jawara Bandung.

Pelaksanaan brevetisasi RK mengacu kepada Keputusan Direktur Konsumer no.KR.02/TK.000/COO-C0042000/2007 tanggal 16 Mei 2007. Didalam keputusan ini mengatur mulai dari analisa & evaluasi RK yang akan dibedah tuntas, pelaksanaan bedah tuntas, assesment RK sampai operasi & pemeliharaan RK pasca program bedah tuntas. Terdapat 3 tahapan yang harus dilewati sebelum RK di-brevet. Tahapan dimaksud adalah tahapan pembenahan, tahapan rehabilitasi dan tahapan modernisasi. Pada masing-masing tahap akan dievaluasi, apakah RK dapat langsung memenuhi kriteria RK Prima (yang salah satu kriterianya adalah kesiapan alat produksi melewatkan layanan Broadband). Bila memenuhi seluruh kriteria RK Prima, maka RK akan di-brevet melalui assesment. Tingkatan brevet RK Prima, terlihat pada tabel berikut :


Esensi program Bedah Tuntas sebagaimana dimaksud keputusan di atas, adalah menyiapkan alat produksi untuk melayani layanan broadband. Atau istilah kerennya disebut Ready To Broadband (R2BB). Tuntutan kedepan layanan broadband dengan triple play (voice, data & video) akan menjadi hal yang biasa dan umum.

Melihat panjangnya tahapan yang harus dilalui, maka wajarlah bila penyiapan RK Prima memerlukan waktu dan biaya. Tidak ada yang instant, semuanya harus disiapkan sejak dini. Semoga KR. 02/TK.000/COO-C0042000/2007 tanggal 16 Mei 2007 tidak kehilangan jiwa & roh untuk memenuhi kepentingan ambisi pribadi atau oleh karena kekurangpahaman terhadap Program Bedah Tuntas RK.

Kondisi jaringan akses di Datel Bandung pasca Kerja Sama Operasi (KSO), yang mayoritas tergelar di atas tanah, memang sangat rawan. Rawan terhadap gangguan cuaca & tangan jahil serta rawan terhadap vandalisme. Maka pantaslah bila beberapa waktu lalu di harian Pikiran Rakyat, kabel Telkom di Jl. Merdeka Bandung dijadikan obyek perlombaan foto.

Menghadapi kerawanan tersebut, nampaknya Program Bedah Tuntas ini dapat dijadikan andalan sepanjang dijalankan secara konsisten berkesinambungan. Karenanya Datel Bandung bertekad untuk melaksanakan Program Bedah Tuntas. Terlihat dari hasil RK yang berhasil di-brevet sepanjang tahun 2008. Dan kini dilanjutkan lagi di tahun 2009 yang berhasil menyelesaikan 5 RK Prima sebagai berikut :

1 BTJ-RB kap.sek. 730 ssp predikat Prima Madya brevet Bintang 3
2 KPO-RS kap.sek. 1.841 ssp predikat Prima Pratama brevet Bintang 2
3 CJA-RW kap.sek. 1.660 ssp predikat Prima Pratama brevet Bintang 2
4 CTR-RY kap.sek. 1.250 ssp predikat Prima Madya brevet Bintang 3
5 GGK-RAP kap.sek. 280 ssp predikat Prima Pratama brevet Bintang 2


Sebagaimana sering diucapkan orang, bahwa lebih mudah meraih daripada mempertahankan, maka tugas insan jawara Datel Bandung adalah mempertahankan keberadaan dan eksistensi RK Prima. Suatu tugas yang berat dan mulia ! Terlebih-lebih dalam waktu dekat akan berlangsung PEMILU dimana tempelan poster, spanduk, baliho dan lain-lain dipastikan akan menempel pada tiang dan RK yang sudah di-brevet. Dan rekan jawara akan sangat super sibuk membersihkannya. Selamat bersih-bersih !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar